Anda mungkin menghabiskan waktu istirahat Anda dengan internetan lewat ponsel. Tapi Anda seringkali merasa jengkel karena susah untuk aktivasi GPRS atau setting GPRS di ponsel Anda!
Bagi yang belum bisa aktivasi GPRS via HP, ada caranya! Silahkan lihat dibawah ini:
1. Setting GPRS Telkomsel
Connection Name: Telkomsel
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: telkomsel
Username: wap
Prompt Password: No
Password: wap123
Authentication: Normal
Proxy address: 10.1.89.130
Port: 8000
Homepage: http://wap.telkomsel.com
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
2. Setting GPRS Matrix
Connection Name: GprsMatrix
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: satelindogprs.com
Username: (kosongkan)
Prompt Password: No
Password: (kosongkan)
Authentication: Normal
Proxy address: 202.152.162.250:9200
Homepage: http://wap.matrix-centro.com
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
3. Setting GPRS Mentari
Connection Name: INDOSATGPRS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: satelindogprs.com
Username: indosat
Prompt Password: No
Password: indosat
Authentication: Normal
Proxy address: 10.19.19.19
Port: 8080
Homepage: http://wap.klub-mentari.com
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
4. Setting GPRS IM3
Connection Name: M3-gprs
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.indosat-m3.net
Username: gprs
Prompt Password: No
Password: im3
Authentication: Normal
Proxy address: 10.19.19.19
Port: 8080
Homepage: http://wap.indosat-m3.net
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
5. Setting GPRS XL
Connection Name: XL-gprs
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: www.xlgprs.net
Username: xlgprs
Prompt Password: No
Password: proxl
Authentication: Normal
Proxy address: 202.152.240.50
Port: 9201(Standar) 8080(Proxy)
Homepage: http://wap.lifeinhand.com
Connection Security: Off
Session Mode: Permanent
6. Setting GPRS Three (3)
Connection Name: 3GPRS
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: 3gprs
Username: 3gprs
Prompt Password: No
Password: 3gprs
Authentication: Normal
Proxy address: 10.4.0.10
Port: 3128
Homepage: http://wap.three.co.id
Connection Security: Off
Selasa, 26 Februari 2013
Pengaturan GPRS Di Ponsel
Anda mungkin menghabiskan waktu istirahat Anda dengan internetan lewat
ponsel. Tapi Anda seringkali merasa jengkel karena susah untuk aktivasi
GPRS atau setting GPRS di ponsel Anda!
Bagi yang belum bisa aktivasi GPRS via HP, ada caranya! Silahkan lihat dibawah ini:
1. Setting GPRS Telkomsel
Connection Name: Telkomsel
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: telkomsel
Username: wap
Bagi yang belum bisa aktivasi GPRS via HP, ada caranya! Silahkan lihat dibawah ini:
1. Setting GPRS Telkomsel
Connection Name: Telkomsel
Data Bearer: GPRS
Access Point Name: telkomsel
Username: wap
Sabtu, 09 Februari 2013
Keluarnya Dajjal dan Mengeringnya Danau Tiberias di Israel
Bila anda membuka google dan menelusuri kata “Tiberias”, maka anda akan menemukan keterangan Wikipedia sebagai berikut:
The Sea of Galilee, also Kinneret, Lake of Gennesaret, or Lake Tiberias (Hebrew: יָם כִּנֶּרֶת Judeo-Aramic: יַמּא דטבריא, Arabic: بحيرة طبرية), is the largest fresh water lake in Israel, and it is approximately 53km (33mi) in circumference, about 21km (13mi) long, and 13km (8.1mi) wide. The lake has a total area of 166km2 (64sqmi), and a maximum depth of approximately 43 m (141feet).
ARTINYA : Laut Galilea, juga Kinneret, Danau Genesaret, atau Danau Tiberias (Ibrani:יָם כִּנֶּרֶתYahudi
Air dari Danau Tiberias merupakan sumber utama air bersih bagi bangsa Yahudi dan pemerintah Zionis Israel. Dewasa ini pemerintah Israel sangat khawatir karena keberadaan air Danau Tiberias sudah kian menepis. Jika kita berkunjung ke web ini : (savethekinnere
The Kinneret, Israel's major reservoir of fresh water, is drying up! Many years of below-average rainfall have led the water level to dip to the "black line," beyond which water cannot be pumped without causing severe damage to the entire water supply. Though there are plans in place to build more desalination plants, they will not be operation for several years, so it is incumbent upon us all to conserve water!
ARTINYA: Danau Kinneret, waduk utama air bersih Israel kian mengering! Bertahun-tahun curah hujandi bawah rata-rata telah menyebabkan level air berada di "garis hitam," dimana air tidak bakal dapat dipompa lagi tanpa menyebabkan kerusakan parah pada pasokan air secara keseluruhan. Meskipun ada rencana untuk membangun pabrik desalinasi, iatidak akan beroperasi selama beberapa tahun, sehingga menjadi tugas kita bersama untuk menghemat air!
Mungkin bagi sebagian orang informasi ini dianggap tidak penting bahkan tidak menjadi urusannya. Tapi bagi setiap muslim-mukmin yang peduli dengan tanda-tanda Akhir Zaman informasi ini sangat berharga dan sangat serius. Mengapa?
Karena dalam sebuah hadits panjang yang diriwayatkan oleh Imam Muslim terdapat kata “Danau Tiberias”. Dan hadits tersebut berkaitan erat dengan bakal keluarnya fitnah paling dahsyat sepanjang zaman, yaitu fitnah al-Masih Ad-Dajjal..!
Hadits tersebut sangat panjang. Di dalam hadits tersebut dikisahkan bagaimana seorang pelaut Arab Nasrani bernama Tamim Ad-Dari bersama 30 orang awak kapalnya terdampar di sebuah pulau.
Kemudian di dalam pulau itu ia berjumpa dengan seorang lelaki yang menurutnya digambarkan sebagai ”orang terbesar yang pernah kami lihat, paling kuat dan tangannya terbelenggu di leher, antara lutut dan mata kakinya terbelenggu besi”. Lalu terjadi dialog antara Tamim Ad-Dari dengan lelaki misterius yang ternyata adalah Al-Masih Ad-Dajjal. Dialog tersebut sebagai berikut:
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang kurma Baisan. Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Aku bertanya pada kalian tentang kurmanya, apakah sudah berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, ia hampir tidak membuahkan lagi. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang danau Thabari (Tiberias). Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia menjawab: Apakah ada airnya? Mereka menjawab: Airnya banyak. Ia berkata: Ingat, airnya hampir akan habis.
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang mata air Zughar. Mereka bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Apakah disana ada airnya dan apakah penduduknya bercocok tanam dengan air itu? Kami menjawab: Ya, airnya banyak dan penduduknya bercocok tanam dengan air itu. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang Nabi orang-orang buta huruf, bagaimana keadaannya? Mereka menjawab: Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib. Ia bertanya: Apakah orang-orang arab memeranginya? Kami menjawab: Ya. Ia bertanya: Apa yang mereka lakukan terhadapnya? Lalu kami memberitahunya bahwa beliau menang atas bangsa arab di sebelahnya dan mereka menaatinya.
Ia bertanya pada mereka: Itu sudah terjadi? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, sesungguhnya itu baik bagi mereka untuk menaatinya. Aku akan beritahukan pada kalian siapa aku. Aku adalah Al Masih (Ad-Dajjal) dan aku sudah hampir diizinkan untuk keluar lalu aku akan keluar.” (HR. MUSLIM - 5235)
Berdasarkan hadits di atas berarti Ad-Dajjal telah mengungkap kunci-kunci kejadian yang menjadi indikator kapan ia bakal diizinkan untuk keluar dan menebar fitnah-fitnahny
Dan salah satu indikator sudah dekatnya saat Ad-Dajjal keluar ialah bilamana air Danau Tiberias telah mengering. Sedangkan saat ini jelas kondisi tersebut sudah hampir menjadi kenyataan....!
Silahkan dilihat grafik level air Danau Tiberias yang kian menyurut sejak tahun 2004 hingga 2012 (Kinneret Water Levels 2004-2012). Waspadalah saudaraku, fitnah Ad-Dajjal tidak lama lagi akan segera keluar! Siapkan diri beserta keluarga anda dengan kemantapan iman dan tauhid sebelum segala sesuatunya menjadi terlambat.
Sumber : atjehcyber.net/
Keluarnya Dajjal dan Mengeringnya Danau Tiberias di Israel
Bila anda membuka google dan menelusuri kata “Tiberias”, maka anda akan menemukan keterangan Wikipedia sebagai berikut:
The Sea of Galilee, also Kinneret, Lake of Gennesaret, or Lake Tiberias (Hebrew: יָם כִּנֶּרֶת Judeo-Aramic: יַמּא דטבריא, Arabic: بحيرة طبرية), is the largest fresh water lake in Israel, and it is approximately 53km (33mi) in circumference, about 21km (13mi) long, and 13km (8.1mi) wide. The lake has a total area of 166km2 (64sqmi), and a maximum depth of approximately 43 m (141feet).
Jumat, 01 Februari 2013
Remaja 14 Tahun Ungkap Misteri Bawah Laut
Ahmad Luthfi - Okezone
Jum'at, 1 Februari 2013 05:00 wib
Hagfish (Foto: Wired)
OTTAWA - Sebuah kamera bawah laut yang mencapai hingga kedalaman 894 meter (hampir 3 ribu kaki) di perairan Barkley Canyon, mengabadikan video dasar laut. Video tersebut ditangkap oleh Kirill Dudko, remaja berusia 14 tahun asal Donetsk, Ukraina.
Dilansir Discovery, Kamis (31/1/2013), dalam aksi menyelamnya, Dudko mengabadikan seekor hagfishatau remang, yang dianggap sebagai bentuk ikan purba. Pada video yang diunggah ke YouTube, terlihat ikan tersebut memangsa beberapa hewan kecil yang juga tampil dalam video.
Pengamatan bawah laut ini dilakukan untuk memberikan wawasan baru bagi ilmuwan di seluruh dunia. Video ini menampilkan aktivitas hewan di dasar laut, yang diabadikan menggunakan kamera video dengan kabel fiber optik sepanjang 800 kilometer.
"Makhluk ini tidak seperti ikan. Saya yakin hewan ini adalah mamalia, karena hidung dan kumisnya. Namun, ini juga tidak terlihat seperti ikan paus," kata Dudko.
Kim Juniper, Associate Science Director NEPTUNE mengatakan, hewan ini menghabiskan 90 persen hidupnya di bawah air. Dudko kabarnya merupakan orang pertama yang pernah melihat cara makanhagfish secara langsung.
"Sekarang kita tahu bahwa hagfish tidak menggigit atau mengunyah, namun cara makan hewan ini ialah dengan cara menghirup mangsanya. Hewan ini memiliki vakum bertekanan rendah di sekitar mulutnya," terangnya.
Dudko mengatakan kepada Colonist Times bahwa ia ingin mengubah hobinya menjadi karir sebagai seorang ahli biologi kelautan. "Saya menghabiskan banyak waktu menonton video NEPTUNE, karena saya pikir dunia bawah laut memiliki banyak rahasia. Ini benar-benar menarik," ungkapnya. (fmh)
Dilansir Discovery, Kamis (31/1/2013), dalam aksi menyelamnya, Dudko mengabadikan seekor hagfishatau remang, yang dianggap sebagai bentuk ikan purba. Pada video yang diunggah ke YouTube, terlihat ikan tersebut memangsa beberapa hewan kecil yang juga tampil dalam video.
Pengamatan bawah laut ini dilakukan untuk memberikan wawasan baru bagi ilmuwan di seluruh dunia. Video ini menampilkan aktivitas hewan di dasar laut, yang diabadikan menggunakan kamera video dengan kabel fiber optik sepanjang 800 kilometer.
"Makhluk ini tidak seperti ikan. Saya yakin hewan ini adalah mamalia, karena hidung dan kumisnya. Namun, ini juga tidak terlihat seperti ikan paus," kata Dudko.
Kim Juniper, Associate Science Director NEPTUNE mengatakan, hewan ini menghabiskan 90 persen hidupnya di bawah air. Dudko kabarnya merupakan orang pertama yang pernah melihat cara makanhagfish secara langsung.
"Sekarang kita tahu bahwa hagfish tidak menggigit atau mengunyah, namun cara makan hewan ini ialah dengan cara menghirup mangsanya. Hewan ini memiliki vakum bertekanan rendah di sekitar mulutnya," terangnya.
Dudko mengatakan kepada Colonist Times bahwa ia ingin mengubah hobinya menjadi karir sebagai seorang ahli biologi kelautan. "Saya menghabiskan banyak waktu menonton video NEPTUNE, karena saya pikir dunia bawah laut memiliki banyak rahasia. Ini benar-benar menarik," ungkapnya. (fmh)
Remaja 14 Tahun Ungkap Misteri Bawah Laut
Ahmad Luthfi - Okezone
Jum'at, 1 Februari 2013 05:00 wib
Hagfish (Foto: Wired)
OTTAWA - Sebuah kamera bawah laut yang mencapai hingga kedalaman 894 meter (hampir 3 ribu kaki) di perairan Barkley Canyon, mengabadikan video dasar laut. Video tersebut ditangkap oleh Kirill Dudko, remaja berusia 14 tahun asal Donetsk, Ukraina.
Sungguh Aku Menyesal.... Dan Sekarang Saatnya Aku Berubah
Dari segi nasab, kakekku adalah seorang sesepuh terpandang di desaku bahkan sampai desa tetangga. Orang tuaku adalah dua sejoli ikhwan-akhwat, sebutan untuk seorang aktivis Islam yang rajin mengaji dan memiliki pemahaman agama yang cukup bagus. Tapi meski demikian, lingkungan dan teman yang kupilih menjerumuskanku ke dalam kerusakan.
Sejak kecil aku tinggal bersama kakek nenekku dari usia 10 bulan hingga 13 tahun.
Kehidupan yang ku jalani bersama mereka begitu indah. Sebagai cucu pertama dari anak pertama, kasih sayang kakek nenekku tumplek blek kepadaku. Apapun yang aku minta selalu dituruti. Tapi, bukan bermaksud menyalahkan kakekku, entah karena dimanja atau memang karena karakterku, aku tumbuh menjadi anak yang bandel. Sangat bandel bahkan untuk ukuran anak perempuan.
Aku di sekolahkan di sebuah sekolah dasar Madrasah Ibtidaiyah. Setelah lulus aku di sekolahkan di SMP Islami. Namun karena aku sangat nakal dan susah diatur, akhirnya aku pun dikeluarkan. Aku dimasukkan di SMP dekat rumahku. Orangtuaku berharap di sekolah yang dekat, aku bisa lebih baik, sebab mereka mengenal cukup dekat beberapa guru dan kepala sekolahnya. Namun untung tak dapat diraih, anak-anak di sekolah tersebut ternyata tak cukup baik alias nakal-nakal, akupun semakin menjadi. Aku berani mengerjai guru perempuan dan guru-guru yang sudah tua. Bolos dan pacaran bukanlah hal aneh bagiku.
Ujian akhir tiba. Karena kemalasanku, aku tereliminasi dari klasifikasi siswa yang lulus. Tak hanya orangtua, kakek pun merasa sangat kecewa. Sedang aku, aku berpikir, adalah wajar jika dalam ujian ada yang lulus dan ada yang tidak. Cuma sayangnya, aku mendapat jatah yang tidak lulus. Begitu pikirku, enteng.
Kedua orangtuaku bingung dan mencoba bertanya kepada kepala sekolah SMP-ku. “Apakah ada sekolah yang menerima anak yang tidak lulus”, kepala sekolahku bilang ada; STM dan SMEA. Orangtuaku berniat memasukkanku ke SMEA. Tentu saja agar aku bisa lebih lunak karena berteman dengan anak-anak perempuan. Tapi tanpa mereka duga aku menolak dan memilih masuk STM. Padahal boleh dibilang, STM itu sekolahnya cowok. Sangat sedikit anak perempuan yang masuk ke sana. Mereka mencoba bersabar dengan menuruti keinginanku. Aku bertingkah lagi, dari dua jurusan yang ada; elektro dan mesin, aku memilih jurusan mesin. Orangtuaku menolak dan memaksaku. Menurut mereka jurusan elektro lebih mending karena terkadang masih ada segelintir anak perempuan. Benar saja, ada 9 siswi di kelas baruku.
Tapi aku sama sekali tak kerasan dan memaksa pindah jurusan mesin, setelah 6 bulan. Orangtuaku pun akhirnya menuruti. Disinilah kebrutalanku mendapat habitatnya hingga mengalami perkembangan yang ‘luar biasa’. Di kelasku, tak satu pun makhluk halus baca: anak perempuan) yang ada selain aku. Semua temanku laki-laki. Jadilah aku seorang perempuan tomboy yang benar-benar mirip lelaki. Seragam ku tak berujud rok melainkan celana. Untuk berangkat agar bisa membonceng. Gaya membonceng ku pun persis sebagaimana gaya cowok.
Tidak cukup, aku ikut ngeband. Aku pernah ikut program musik Indy. Omonganku sudah tidak berbeda dengan omongan preman pasar. Segala bentuk umpatan pernah keluar dari bibirku. Mulai dari yang kasar sampai yang sangat kasar. Pokoknya hampir semua kenakalan cowok pernah aku lakukan, termasuk merokok. Satu hal lagi, aku pernah berkelahi dengan cowok, bahkan ikut tawuran.
Dua tahun di STM benar-benar mengubahku menjadi sosok lelaki berujud perempuan. Kedua orangtuaku sudah kehabisan kesabaran. Orangtuaku mengeluarkanku dan akan memindahkanku ke pesantren. Ibuku mulai mengajariku memakai kerudung besar dan jubah. Aneh sekali rasanya. Di pesantren, aku hanya mampu bertahan sebentar dan keluar.
Pasca keluar dari pesantren, pergaulanku semakin menggila. Aku terjerumus ke pergaulan bebas. Sampai suatu ketika, aku tertimpa masalah yang maaf, aku tidak ingin menceritakannya. Suatu masalah yang seandainya ayahku tahu, mungkin beliau akan membunuhku. Hanya ibu yang tahu. Dengan sabar, beliau menasehatiku. Saat itu, semua keangkuhanku yang dulu serasa runtuh. Jiwa perempuanku serasa kembali merasuk ke tubuhku. Aku menangis.
Bulir-bulir itu terus membasahi pipi. Aku berkata pada bunda,
“Bunda apakah Allah akan menerima dan memaafkan aku?”
bunda pun menjawab dengan penuh kasih sayang, “Umar bin Khatab pun yang kafir, dan sudah membunuh puluhan bahkan ratusan jiwa, Allah mau memaafkan, asalkan kita mau bertaubat nasuha.”
Sebuah jawaban yang sangat menyejukkan. Akupun memberanikan diri menemui ayah dan kakekku. Aku nyatakan kalau aku siap pergi ke pesantren lagi, bahkan aku mengulangi syahadatku, meski mungkin itu tidak perlu.
Semburat kebahagian merekah di wajah mereka. Keharuan menyeruak memaksa air mata menetes. Aku ikhlas jika harus mengulangi dari kelas satu, bersama anak-anak lulusan SMP, meski seharusnya aku sudah lulus SMA. Yang terpenting, aku bisa mendalami agama. Hari demi hari aku jalani kehidupan di pondok. Pengetahuan demi pengetahuan agama mulai ku resap. Akupun mulai memakai jilbab besar bahkan akhirnya bercadar. Semenjak itu aku mulai merasa aman, tenang dan nyaman. Karena aku berada pada jalan yang benar sesuai tuntunannya. Insya Allah.
Itulah kisahku, semoga ada pelajaran yang bisa pembaca petik. Taubat setelah melakukan banyak kesalahan dan dosa adalah baik. Akan tetapi akan lebih baik jika kita bertaubat selagi dosa masih sedikit dan belum tersandung masalah yang pada saat itu kita hanya bisa berangan, andaikan kita bisa mengulangi waktu.
Untuk para remaja dan semuanya, carilah hidayah Allah, karena hidayah Allah tidak datang dengan sendirinya, namun kitalah yang mencari. Dan bagi para akhwat dan ikhwan tetaplah istiqomah di jalan Allah. Insya Allah kita menjadi orang-orang pilihan Allah. (Akwat Irren L).
----
Saudara-saudariku di manapun berada yang semoga selalu dalam naungan perlindungan Alloh Taála.... itulah salah satu contoh sebuah proses kehidupan... karena inti dari kehidupan adalah proses
Proses menuju perubahan yang lebih baik adalah sebuah langkah yang mulia.
Tidak hina karena pernah berdosa. karena Taubat akan menghapus segala kealpaan yang telah lampau.
SAATNYA KITA BERUBAH MENUJU KEPADA YANG LEBIH BAIK....!!!
Nabi Muhammad Sallallahu álaihi wasallam bersabda :
"Di antara kebahagiaan manusia adalah panjang usianya, dan Allah Subhanahu wata'ala memberikan rezeki taubat kepadanya".
[HR Ahmad dan Al Bazzar, dan sanadnya adalah hasan (10/203)]
SEMOGA KISAH NYATA di atas memberikan pelajaran yang bermanfaat kepada kita semua, Aamiin...
Sejak kecil aku tinggal bersama kakek nenekku dari usia 10 bulan hingga 13 tahun.
Kehidupan yang ku jalani bersama mereka begitu indah. Sebagai cucu pertama dari anak pertama, kasih sayang kakek nenekku tumplek blek kepadaku. Apapun yang aku minta selalu dituruti. Tapi, bukan bermaksud menyalahkan kakekku, entah karena dimanja atau memang karena karakterku, aku tumbuh menjadi anak yang bandel. Sangat bandel bahkan untuk ukuran anak perempuan.
Aku di sekolahkan di sebuah sekolah dasar Madrasah Ibtidaiyah. Setelah lulus aku di sekolahkan di SMP Islami. Namun karena aku sangat nakal dan susah diatur, akhirnya aku pun dikeluarkan. Aku dimasukkan di SMP dekat rumahku. Orangtuaku berharap di sekolah yang dekat, aku bisa lebih baik, sebab mereka mengenal cukup dekat beberapa guru dan kepala sekolahnya. Namun untung tak dapat diraih, anak-anak di sekolah tersebut ternyata tak cukup baik alias nakal-nakal, akupun semakin menjadi. Aku berani mengerjai guru perempuan dan guru-guru yang sudah tua. Bolos dan pacaran bukanlah hal aneh bagiku.
Ujian akhir tiba. Karena kemalasanku, aku tereliminasi dari klasifikasi siswa yang lulus. Tak hanya orangtua, kakek pun merasa sangat kecewa. Sedang aku, aku berpikir, adalah wajar jika dalam ujian ada yang lulus dan ada yang tidak. Cuma sayangnya, aku mendapat jatah yang tidak lulus. Begitu pikirku, enteng.
Kedua orangtuaku bingung dan mencoba bertanya kepada kepala sekolah SMP-ku. “Apakah ada sekolah yang menerima anak yang tidak lulus”, kepala sekolahku bilang ada; STM dan SMEA. Orangtuaku berniat memasukkanku ke SMEA. Tentu saja agar aku bisa lebih lunak karena berteman dengan anak-anak perempuan. Tapi tanpa mereka duga aku menolak dan memilih masuk STM. Padahal boleh dibilang, STM itu sekolahnya cowok. Sangat sedikit anak perempuan yang masuk ke sana. Mereka mencoba bersabar dengan menuruti keinginanku. Aku bertingkah lagi, dari dua jurusan yang ada; elektro dan mesin, aku memilih jurusan mesin. Orangtuaku menolak dan memaksaku. Menurut mereka jurusan elektro lebih mending karena terkadang masih ada segelintir anak perempuan. Benar saja, ada 9 siswi di kelas baruku.
Tapi aku sama sekali tak kerasan dan memaksa pindah jurusan mesin, setelah 6 bulan. Orangtuaku pun akhirnya menuruti. Disinilah kebrutalanku mendapat habitatnya hingga mengalami perkembangan yang ‘luar biasa’. Di kelasku, tak satu pun makhluk halus baca: anak perempuan) yang ada selain aku. Semua temanku laki-laki. Jadilah aku seorang perempuan tomboy yang benar-benar mirip lelaki. Seragam ku tak berujud rok melainkan celana. Untuk berangkat agar bisa membonceng. Gaya membonceng ku pun persis sebagaimana gaya cowok.
Tidak cukup, aku ikut ngeband. Aku pernah ikut program musik Indy. Omonganku sudah tidak berbeda dengan omongan preman pasar. Segala bentuk umpatan pernah keluar dari bibirku. Mulai dari yang kasar sampai yang sangat kasar. Pokoknya hampir semua kenakalan cowok pernah aku lakukan, termasuk merokok. Satu hal lagi, aku pernah berkelahi dengan cowok, bahkan ikut tawuran.
Dua tahun di STM benar-benar mengubahku menjadi sosok lelaki berujud perempuan. Kedua orangtuaku sudah kehabisan kesabaran. Orangtuaku mengeluarkanku dan akan memindahkanku ke pesantren. Ibuku mulai mengajariku memakai kerudung besar dan jubah. Aneh sekali rasanya. Di pesantren, aku hanya mampu bertahan sebentar dan keluar.
Pasca keluar dari pesantren, pergaulanku semakin menggila. Aku terjerumus ke pergaulan bebas. Sampai suatu ketika, aku tertimpa masalah yang maaf, aku tidak ingin menceritakannya. Suatu masalah yang seandainya ayahku tahu, mungkin beliau akan membunuhku. Hanya ibu yang tahu. Dengan sabar, beliau menasehatiku. Saat itu, semua keangkuhanku yang dulu serasa runtuh. Jiwa perempuanku serasa kembali merasuk ke tubuhku. Aku menangis.
Bulir-bulir itu terus membasahi pipi. Aku berkata pada bunda,
“Bunda apakah Allah akan menerima dan memaafkan aku?”
bunda pun menjawab dengan penuh kasih sayang, “Umar bin Khatab pun yang kafir, dan sudah membunuh puluhan bahkan ratusan jiwa, Allah mau memaafkan, asalkan kita mau bertaubat nasuha.”
Sebuah jawaban yang sangat menyejukkan. Akupun memberanikan diri menemui ayah dan kakekku. Aku nyatakan kalau aku siap pergi ke pesantren lagi, bahkan aku mengulangi syahadatku, meski mungkin itu tidak perlu.
Semburat kebahagian merekah di wajah mereka. Keharuan menyeruak memaksa air mata menetes. Aku ikhlas jika harus mengulangi dari kelas satu, bersama anak-anak lulusan SMP, meski seharusnya aku sudah lulus SMA. Yang terpenting, aku bisa mendalami agama. Hari demi hari aku jalani kehidupan di pondok. Pengetahuan demi pengetahuan agama mulai ku resap. Akupun mulai memakai jilbab besar bahkan akhirnya bercadar. Semenjak itu aku mulai merasa aman, tenang dan nyaman. Karena aku berada pada jalan yang benar sesuai tuntunannya. Insya Allah.
Itulah kisahku, semoga ada pelajaran yang bisa pembaca petik. Taubat setelah melakukan banyak kesalahan dan dosa adalah baik. Akan tetapi akan lebih baik jika kita bertaubat selagi dosa masih sedikit dan belum tersandung masalah yang pada saat itu kita hanya bisa berangan, andaikan kita bisa mengulangi waktu.
Untuk para remaja dan semuanya, carilah hidayah Allah, karena hidayah Allah tidak datang dengan sendirinya, namun kitalah yang mencari. Dan bagi para akhwat dan ikhwan tetaplah istiqomah di jalan Allah. Insya Allah kita menjadi orang-orang pilihan Allah. (Akwat Irren L).
----
Saudara-saudariku di manapun berada yang semoga selalu dalam naungan perlindungan Alloh Taála.... itulah salah satu contoh sebuah proses kehidupan... karena inti dari kehidupan adalah proses
Proses menuju perubahan yang lebih baik adalah sebuah langkah yang mulia.
Tidak hina karena pernah berdosa. karena Taubat akan menghapus segala kealpaan yang telah lampau.
SAATNYA KITA BERUBAH MENUJU KEPADA YANG LEBIH BAIK....!!!
Nabi Muhammad Sallallahu álaihi wasallam bersabda :
"Di antara kebahagiaan manusia adalah panjang usianya, dan Allah Subhanahu wata'ala memberikan rezeki taubat kepadanya".
[HR Ahmad dan Al Bazzar, dan sanadnya adalah hasan (10/203)]
SEMOGA KISAH NYATA di atas memberikan pelajaran yang bermanfaat kepada kita semua, Aamiin...
Sungguh Aku Menyesal.... Dan Sekarang Saatnya Aku Berubah
Dari segi nasab, kakekku adalah seorang sesepuh terpandang di desaku bahkan sampai desa tetangga. Orang tuaku adalah dua sejoli ikhwan-akhwat, sebutan untuk seorang aktivis Islam yang rajin mengaji dan memiliki pemahaman agama yang cukup bagus. Tapi meski demikian, lingkungan dan teman yang kupilih menjerumuskanku ke dalam kerusakan.
Sejak kecil aku tinggal bersama kakek nenekku dari usia 10 bulan hingga 13 tahun.
Sejak kecil aku tinggal bersama kakek nenekku dari usia 10 bulan hingga 13 tahun.
♥ FIRMAN ALLAH TA'ALA UNTUK HATI YANG GUNDAH ♥
“Wahai anak Adam! Siapa yang bersedih karena dunia, hal itu hanya akan menjauhkannya dari Allah. Di dunia dia lelah, di akhirat mendapat susah. Allah akan membuat hatinya selalu risau, selalu sibuk berkepanjangan, miskin tak pernah bisa kaya, dan selalu diliputi oleh angan-angan.
Wahai anak Adam! Umurmu setiap hari berkurang, tapi engkau tidak men...getahui, Setiap hari Aku datang membawa rezekimu, tapi engkau tak pernah puas dengan yang sedikit, dan tak pernah kenyang dengan harta yang banyak.
Wahai anak Adam! Setiap hari aku berikan rezeki padamu. Sementara setiap malam para malaikat datang pada-Ku membawa amal burukmu. Engkau makan rezeki-Ku, tapi engkau bermaksiat kepada-Ku. Engkau berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Kebaikan-Ku tercurahkan untukmu, tetapi kejahatanmy yang sampai kepada-Ku. Sebaik-baik kekasihmu adalah Aku. Sedangkan seburuk-buruk hamba-Ku adalah engkau. Engkau lepaskan apa yang Kuberikan padamu. Kututupi keburukanmu setelah sebelumnya terbuka. Aku malu padamu, tetapi engkau tak pernah malu pada-Ku. Engkau melupakan-Ku dan mengingat yang lain. Engkau merasa takut pada manusia, dan merasa aman dari-Ku. Engkau takut pada murka mereka dan tidak takut dengan murka-Ku.”
(Hadis Qudsi, dikutip dari kitab Kimiya As-Sa’adah karya Imam Al-Ghazali.)
Wahai anak Adam! Umurmu setiap hari berkurang, tapi engkau tidak men...getahui, Setiap hari Aku datang membawa rezekimu, tapi engkau tak pernah puas dengan yang sedikit, dan tak pernah kenyang dengan harta yang banyak.
Wahai anak Adam! Setiap hari aku berikan rezeki padamu. Sementara setiap malam para malaikat datang pada-Ku membawa amal burukmu. Engkau makan rezeki-Ku, tapi engkau bermaksiat kepada-Ku. Engkau berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Kebaikan-Ku tercurahkan untukmu, tetapi kejahatanmy yang sampai kepada-Ku. Sebaik-baik kekasihmu adalah Aku. Sedangkan seburuk-buruk hamba-Ku adalah engkau. Engkau lepaskan apa yang Kuberikan padamu. Kututupi keburukanmu setelah sebelumnya terbuka. Aku malu padamu, tetapi engkau tak pernah malu pada-Ku. Engkau melupakan-Ku dan mengingat yang lain. Engkau merasa takut pada manusia, dan merasa aman dari-Ku. Engkau takut pada murka mereka dan tidak takut dengan murka-Ku.”
(Hadis Qudsi, dikutip dari kitab Kimiya As-Sa’adah karya Imam Al-Ghazali.)
♥ FIRMAN ALLAH TA'ALA UNTUK HATI YANG GUNDAH ♥
“Wahai anak Adam! Siapa yang bersedih karena dunia, hal itu hanya akan menjauhkannya dari Allah. Di dunia dia lelah, di akhirat mendapat susah. Allah akan membuat hatinya selalu risau, selalu sibuk berkepanjangan, miskin tak pernah bisa kaya, dan selalu diliputi oleh angan-angan.
Fenomena Akhwat Facebook-ers
Suatu hari saat chatting YM, saat aku belum memiliki akun FB..
”Ada FB ga?”
”Ga ada. Adanya blog multiply. perempuanlangitbiru.multiply.c om..”
Tak berapa lama kemudian.
”Kok foto di MPmu (multiply, red), anak kecil semuanya siih?? Fotomu mana?”, tanya seorang akhwat yang baru dikenal dari forum radiopengajian.com.
”Itu semua foto keponakanku yang lucu.. ”, jawabku.
Suatu hari di pertemuan bulanan arisan keluarga..
“De’ kok di FBmu ga ada fotomu siih??”, tanya kakak sepupu yang baru aja ngeadd FB-ku.
“Hehe.. Ntar banyak fansnya..”, jawabku singkat sambil nyengir.
Suatu siang di pertemuan pekanan..
“Kak, foto yang aku tag di FB diremove ya? Kenapa kak??”, tanya seorang adik yang hanya berbeda setahun dibawahku..
“He..”, jawabku sambil senyum nyengir yang agak maksa.
Suatu malam di rumah seorang murid.
”FBmu apa?? Saya add ya..”, tanya bapak dari muridku.
Setelah add FBku sang bapak bertanya: ”Kok ga ada fotonya siih??”
Aku hanya bisa ber-hehe-ria.
Dari beberapa kejadian itu, aku hanya bisa menyimpulkan bahwa yang pertama kali dilihat orang ketika meng-add FB seseorang adalah fotonya. Entahlah apa alasannya, mungkin memang ingin tahu bagaimana wajah sang pemilik akun FB, padahal kan yang di add biasanya yang sudah dikenal. Lantas jika memang sang empunya akun tidak memajang foto dirinya di FB, langsung deh jadi bahan pertanyaan, bahkan untuk seorang akhwat sekalipun.
Jika ditilik-tilik, fenomena foto akhwat yang bertebaran di dunia maya nampaknya sudah bukan barang asing lagi. Kita dengan mudah menemuinya termasuk di FB. FB yang merupakan suatu situs jejaring sosial begitu berdampak besar bagi pergaulan masyarakat dunia, pun termasuk pergaulan di dunia ikhwan akhwat.
Maraknya foto akhwat yang bertebaran di FB, membuat LDK (Lembaga Da’wah Kampus) suatu kampus ternama harus membuat peraturan yaitu tidak memperbolehkan akhwat aktivis da’wah kampus memajang foto dirinya di FB. Tentu saja banyak reaksi yang muncul dari peraturan dan kebijakan itu, mulai dari yang taat menerima dengan lapang dada sampai ada juga yang mem’bandel’. Namun apalah arti sebuah peraturan jika memang kita tidak mengetahui fungsi dan tujuannya dengan benar, dapat dipastikan peraturan hanya untuk dilanggar jika ditegakkan tanpa kepahaman.
****
Di suatu pertemuan para akhwat aktivis da’wah kampus..
”Ayolaaah,, foto bareng..”, rayuku sebagai fotografer ketika terheran-heran melihat seorang akhwat yang tidak mau ikut foto, menjauhi kumpulan akhwat yang siap-siap berpose.
Selidik punya selidik ternyata akhwat tersebut kapok untuk difoto karena fotonya beredar di FB padahal dia ga punya FB. Fotonya bisa beredar di FB karena teman-teman satu jurusan mengunduh foto momen bersama di FB yang tentu saja ada dirinya di dalam foto itu. Padahal saat itu, aku belum punya FB (hanya memiliki blog di multiply) dan tidak terbersit sedikit pun berniat untuk mempublish foto itu di dunia maya, yaaa hanya untuk disimpan di folder pribadiku. Foto kebersamaan dengan para saudari seperjuangan yang bisa membangkitkan semangat di saat-saat tak bersemangat, hanya dengan melihatnya.
Jika diperhatikan dengan seksama, ternyata benar bahwa orang-orang termasuk akhwat sudah terbiasa berkata: ”Nanti jangan lupa di upload n di tag in di FB ya..” setelah melakukan foto bersama.
Benar saja! Di suatu kesempatan berselancar di dunia maya, di saat aku akhirnya memutuskan membuat akun FB, melihat-lihat, berkunjung ke FB para akhwat, dan ternyata benar saja foto-foto akhwat dengan mudah dilihat para pengguna FB yang telah menjadi temannya. Aku yang memiliki kepribadian idealis-pemimpi agak terkejut juga melihat hal itu, secara baru terjun di dunia perFBan. Terkejut karena kecantikan para akhwat dengan mudah dinikmati oleh orang lain. Aku agak bingung juga harus bagaimana melihat fenomena akhwat facebook-ers. Ada kekhawatiran apakah terlalu idealisnya pikiranku yang mungkin sebenarnya mengunduh foto sudah menjadi hal yang biasa saja di kalangan para akhwat. Itulah realita yang ada. Entah apa yang melatarbelakangi para akhwat akhirnya mengunduh foto pribadinya atau bersama rekan-rekannya di FB.
Hingga akhirnya pada suatu hari, terjadilah sebuah percakapan:
”Kenapa siih yang dilarang majang foto itu cuma akhwat? Kenapa ikhwan juga ga dilarang?? Bukannya sama aja ya?? Sama-sama bakalan dinikmati kecantikan atau kegantengannya kan??”, tanyaku bertubi-tubi kepada seorang saudari yang sepemikiran denganku tentang fenomena foto akhwat di FB.
”Ya beda-lah.. Coba kita liat para cewek yang ngefans sama artis-artis cowok Korea, mereka cuma ngeliat cowok Korea itu sekadar suka-suka yang berlebihan.. Udaaaah,, hanya sebatas suka ngeliat. Tapi kalo cowok yang ngeliat foto cewek, itu beda. Kamu tau kan kalo daya lihat para cowok itu berbeda?? Ada pemikiran-pemikiran tertentu dari para cowok ketika melihat seorang cewek bahkan hanya sekadar foto.”
Hmm.. yayaya.. Memang aku pernah mendengar bahwa daya lihat seorang laki-laki itu 3 dimensi. Laki-laki bisa membayangkan dan memikirkan hal-hal yang abstrak diluar dari yang dia lihat. Bahkan katanya lagi, seorang laki-laki bisa saja memikirkan seorang perempuan tanpa berbusana hanya karena melihat seorang perempuan yang berbusana mini berlalu di hadapannya. Namun kebenaran itu belum bisa kubuktikan karena aku hanyalah seorang perempuan biasa bukan seorang laki-laki.
Pantas saja Allah memerintahkan kita untuk menahan pandangan, seperti dalam firman-NYA:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. . . . .” [QS. An-Nuur : 30-31]
Ayat ini turun saat Nabi Shalallahu a’laihi wassalam pernah memalingkan muka anak pamannya, al-Fadhl bin Abbas, ketika beliau melihat al-Fadhl berlama-lama memandang wanita Khats’amiyah pada waktu haji. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa al-Fadhl bertanya kepada Rasulullah Shalallahu a’laihi wassalam, “Mengapa engkau palingkan muka anak pamanmu?” Beliau Shalallahu a’laihi wassalam menjawab, “Saya melihat seorang pemuda dan seorang pemudi, maka saya tidak merasa aman akan gangguan setan terhadap mereka.”
Dari ayat diatas dapat dilihat bahwa yang diperintahkan untuk menahan pandangan bukan saja laki-laki namun juga perempuan. Untuk itu, sudah seharusnya kita menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak seharusnya kita pandang.
Lalu apa hubungannya dengan pemajangan foto di dunia maya??
Jika dulu kasus menjaga pandangan hanya karena bertemu dan bertatap langsung, namun saat ini sudah lebih canggih lagi, tanpa bertemu dan bertatap pun, godaan menahan pandangan itu tetap ada. Ya! Bisa jadi dengan banyaknya bertebaran foto akhwat di dunia maya, itulah godaan terbesar. Buat para ikhwan, harus mampu menahan pandangan di saat berselancar di dunia maya, di saat-saat kesendirian berada di depan layar komputer ataupun laptop. Kondisikan hati terpaut dengan Allah saat-saat kesendirian, jangan sampai kita menikmati foto akhwat yang bertebaran di dunia maya. Buat para akhwat, yang memang merupakan godaan terbesar bagi para ikhwan, akankah kita terus menciptakan peluang untuk membuat para ikhwan ter’paksa’ memandangi foto-foto pribadi kita?
****
Kejadian demi kejadian yang kutemukan di dunia maya begitu banyak menyadarkanku akan pentingnya seorang akhwat menjaga dirinya untuk tidak mudah mengupload foto dirinya di dunia maya.
Beberapa hari belakangan ini, ketika sedang mencari desain kebaya wisuda untuk muslimah berjilbab di mesin pencari google, diri ini dipertemukan dengan sebuah blog yang bernama ’jilbab lovers’. Pecinta jilbab. Ya! Sesuai namanya, di blog itu berisi hampir semuanya adalah foto-foto muslimah berjilbab dengan berbagai pose. Di antara beberapa foto muslimah berjilbab itu, aku temukan 3 komentar yang mengomentari foto seorang gadis, aku akui gadis dalam foto itu sungguh cantik, memenuhi kriteria wanita cantik yang biasanya dikatakan sebagian besar orang. Beginilah kurang lebih komentar 3 orang laki-laki pada foto gadis itu dengan sedikit perubahan:
” Itu baru namanya gadis .. cantik nan islami.. sempuuuuurnaaaa… salam kenal..”
”Subhanallah ada juga makhluk Allah seperti ini ya..”
”Subhanallah..”
Jika kita lihat ke-3 komentar diatas, bisa dilihat bahwa komentarnya begitu islami dengan kata-kata Subhanallah namun juga menyiratkan bahwa sang komentator begitu menikmati kecantikan sang gadis di dalam foto. Hal ini menandakan bahwa siapapun yang melihat foto itu memang pada akhirnya akan menikmati kecantikan sang gadis berjilbab. Allahurobbi,, akankah kita -para akhwat- rela jika kecantikan diri kita dapat dengan bebas dinikmati oleh orang lain yang belum halal bagi kita bahkan belum kita kenal?
Mungkin akan ada sebagian dari kita -para akhwat- yang akan menepisnya: ”Aaahh,, itu kan foto close up. Kalo foto bareng-bareng ya gpp donk??”
Hmm.. ada satu lagi yang kutemukan di dunia maya mengenai foto muslimah berjilbab. Pernah suatu hari, ketika diri ini mencari gambar kartun akhwat untuk sebuah publikasi acara LDF (Lembaga Da’wah Fakultas) di mbah google, kutemukan foto muslimah berjilbab yang sudah diedit sedemikian rupa hingga menjadi sebuah gambar porno. Memang gambar itu tidak kutemukan langsung diawal-awal halaman pencarian google, tapi berada di halaman kesekian puluh dari hasil pencarian keyword yang aku masukkan. Terlihat foto wajah sang muslimah begitu kecil (kuduga dicrop dari sebuah foto) dan dibagian bawah wajah sang muslimah berjilbab diedit dengan dipasangkan foto/gambar sesuatu yang seharusnya tidak diperlihatkan. Naudzubillahimindzalik..
Bagaimana perasaan kita jika seandainya melihat foto diri kita sendiri yang sudah diedit menjadi gambar porno dan dinikmati oleh orang banyak di dunia maya? Atau bagaimana perasaan kita jika ada kerabat dekat yang melihat foto kita yang sudah diedit sedemikian rupa menjadi gambar porno?
Semoga saja hal ini tidak menimpa diri kita. Ya Rabb,, bantu kami –para akhwat- untuk menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil teladan dari kejadian di bawah ini…
Suatu ketika, diri ini menemukan blog (multiply, red) seorang ustadz. Dalam blog itu, terlihat foto sang ustadz bersama ketiga anaknya yang masih kecil, tanpa terlihat ada istrinya. Di bawah foto itu diberi keterangan:”mohon maaf tidak menampilkan foto istri saya..”
Dari situ aku ambil kesimpulan bahwa sang ustadz sepertinya memang tidak ingin menampilkan foto sang istri. Bisa jadi karena begitu besar cintanya terhadap sang istri, maka tak boleh ada yang menikmati kecantikan sang istri selain dirinya, begitu dijaga sekali kemuliaan istrinya. Ya Rabb,, semoga kami -para akhwat- bisa menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil hikmah dari kejadian di bawah ini…
Baru saja kemarin, di perkampungan multiply, MP, ada berita bahwa ada seorang ikhwan yang tiba-tiba minta ta’aruf dengan seorang akhwat padahal belum kenal sang akhwat dan hanya melihat foto sang akhwat di FB. Huufffhh.. ada-ada aja..
Jika diliat dari akar masalahnya mungkin berasal dari foto sang akhwat di FB, bukan begitu??
Jadi, apa yang akan kita –para akhwat- lakukan setelah ini??
****
Tulisan ini dipublish terutama ditujukan pada diri sendiri sebagai seorang akhwat yang masih harus terus belajar menjaga kemuliaan diri serta untuk saling mengingatkan para facebookers yang lain. Semoga kita bisa menjaga kemuliaan diri kita sebagai seorang akhwat ketika berada di dunia maya. Ketika kita -para akhwat- ingin mengupload foto pribadi atau bersama sahabat seperjuangan di dunia maya, tanyakan lagi pada hati kita: untuk apa foto itu dipublish di dunia maya, timbangkanlah masak-masak sebelum menguploadnya, lebih banyak manfaat atau mudharatnya. Tentunya bukan hanya masalah foto yang terpampang di dunia maya yang mengharuskan kita menjaga kemuliaan diri tapi juga ketika kita berinteraksi di dunia maya, entah melalui comment ataupun fasilitas chat yang bersifat lebih privacy.
”Kejahatan itu bukan hanya sekadar berasal dari niat seseorang untuk berbuat jahat tapi karena ada kesempatan. Waspadalah..Waspadalah..”
Semangat bermanfaat!
Jadikan dunia maya sebagai ladang amal kita
~*_ IjiNkan Ku Jemput Jodohku _*~
" Bidadari Dunia Mencari Bekal Untuk Akhirat
”Ada FB ga?”
”Ga ada. Adanya blog multiply. perempuanlangitbiru.multiply.c
Tak berapa lama kemudian.
”Kok foto di MPmu (multiply, red), anak kecil semuanya siih?? Fotomu mana?”, tanya seorang akhwat yang baru dikenal dari forum radiopengajian.com.
”Itu semua foto keponakanku yang lucu.. ”, jawabku.
Suatu hari di pertemuan bulanan arisan keluarga..
“De’ kok di FBmu ga ada fotomu siih??”, tanya kakak sepupu yang baru aja ngeadd FB-ku.
“Hehe.. Ntar banyak fansnya..”, jawabku singkat sambil nyengir.
Suatu siang di pertemuan pekanan..
“Kak, foto yang aku tag di FB diremove ya? Kenapa kak??”, tanya seorang adik yang hanya berbeda setahun dibawahku..
“He..”, jawabku sambil senyum nyengir yang agak maksa.
Suatu malam di rumah seorang murid.
”FBmu apa?? Saya add ya..”, tanya bapak dari muridku.
Setelah add FBku sang bapak bertanya: ”Kok ga ada fotonya siih??”
Aku hanya bisa ber-hehe-ria.
Dari beberapa kejadian itu, aku hanya bisa menyimpulkan bahwa yang pertama kali dilihat orang ketika meng-add FB seseorang adalah fotonya. Entahlah apa alasannya, mungkin memang ingin tahu bagaimana wajah sang pemilik akun FB, padahal kan yang di add biasanya yang sudah dikenal. Lantas jika memang sang empunya akun tidak memajang foto dirinya di FB, langsung deh jadi bahan pertanyaan, bahkan untuk seorang akhwat sekalipun.
Jika ditilik-tilik, fenomena foto akhwat yang bertebaran di dunia maya nampaknya sudah bukan barang asing lagi. Kita dengan mudah menemuinya termasuk di FB. FB yang merupakan suatu situs jejaring sosial begitu berdampak besar bagi pergaulan masyarakat dunia, pun termasuk pergaulan di dunia ikhwan akhwat.
Maraknya foto akhwat yang bertebaran di FB, membuat LDK (Lembaga Da’wah Kampus) suatu kampus ternama harus membuat peraturan yaitu tidak memperbolehkan akhwat aktivis da’wah kampus memajang foto dirinya di FB. Tentu saja banyak reaksi yang muncul dari peraturan dan kebijakan itu, mulai dari yang taat menerima dengan lapang dada sampai ada juga yang mem’bandel’. Namun apalah arti sebuah peraturan jika memang kita tidak mengetahui fungsi dan tujuannya dengan benar, dapat dipastikan peraturan hanya untuk dilanggar jika ditegakkan tanpa kepahaman.
****
Di suatu pertemuan para akhwat aktivis da’wah kampus..
”Ayolaaah,, foto bareng..”, rayuku sebagai fotografer ketika terheran-heran melihat seorang akhwat yang tidak mau ikut foto, menjauhi kumpulan akhwat yang siap-siap berpose.
Selidik punya selidik ternyata akhwat tersebut kapok untuk difoto karena fotonya beredar di FB padahal dia ga punya FB. Fotonya bisa beredar di FB karena teman-teman satu jurusan mengunduh foto momen bersama di FB yang tentu saja ada dirinya di dalam foto itu. Padahal saat itu, aku belum punya FB (hanya memiliki blog di multiply) dan tidak terbersit sedikit pun berniat untuk mempublish foto itu di dunia maya, yaaa hanya untuk disimpan di folder pribadiku. Foto kebersamaan dengan para saudari seperjuangan yang bisa membangkitkan semangat di saat-saat tak bersemangat, hanya dengan melihatnya.
Jika diperhatikan dengan seksama, ternyata benar bahwa orang-orang termasuk akhwat sudah terbiasa berkata: ”Nanti jangan lupa di upload n di tag in di FB ya..” setelah melakukan foto bersama.
Benar saja! Di suatu kesempatan berselancar di dunia maya, di saat aku akhirnya memutuskan membuat akun FB, melihat-lihat, berkunjung ke FB para akhwat, dan ternyata benar saja foto-foto akhwat dengan mudah dilihat para pengguna FB yang telah menjadi temannya. Aku yang memiliki kepribadian idealis-pemimpi agak terkejut juga melihat hal itu, secara baru terjun di dunia perFBan. Terkejut karena kecantikan para akhwat dengan mudah dinikmati oleh orang lain. Aku agak bingung juga harus bagaimana melihat fenomena akhwat facebook-ers. Ada kekhawatiran apakah terlalu idealisnya pikiranku yang mungkin sebenarnya mengunduh foto sudah menjadi hal yang biasa saja di kalangan para akhwat. Itulah realita yang ada. Entah apa yang melatarbelakangi para akhwat akhirnya mengunduh foto pribadinya atau bersama rekan-rekannya di FB.
Hingga akhirnya pada suatu hari, terjadilah sebuah percakapan:
”Kenapa siih yang dilarang majang foto itu cuma akhwat? Kenapa ikhwan juga ga dilarang?? Bukannya sama aja ya?? Sama-sama bakalan dinikmati kecantikan atau kegantengannya kan??”, tanyaku bertubi-tubi kepada seorang saudari yang sepemikiran denganku tentang fenomena foto akhwat di FB.
”Ya beda-lah.. Coba kita liat para cewek yang ngefans sama artis-artis cowok Korea, mereka cuma ngeliat cowok Korea itu sekadar suka-suka yang berlebihan.. Udaaaah,, hanya sebatas suka ngeliat. Tapi kalo cowok yang ngeliat foto cewek, itu beda. Kamu tau kan kalo daya lihat para cowok itu berbeda?? Ada pemikiran-pemikiran tertentu dari para cowok ketika melihat seorang cewek bahkan hanya sekadar foto.”
Hmm.. yayaya.. Memang aku pernah mendengar bahwa daya lihat seorang laki-laki itu 3 dimensi. Laki-laki bisa membayangkan dan memikirkan hal-hal yang abstrak diluar dari yang dia lihat. Bahkan katanya lagi, seorang laki-laki bisa saja memikirkan seorang perempuan tanpa berbusana hanya karena melihat seorang perempuan yang berbusana mini berlalu di hadapannya. Namun kebenaran itu belum bisa kubuktikan karena aku hanyalah seorang perempuan biasa bukan seorang laki-laki.
Pantas saja Allah memerintahkan kita untuk menahan pandangan, seperti dalam firman-NYA:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. . . . .” [QS. An-Nuur : 30-31]
Ayat ini turun saat Nabi Shalallahu a’laihi wassalam pernah memalingkan muka anak pamannya, al-Fadhl bin Abbas, ketika beliau melihat al-Fadhl berlama-lama memandang wanita Khats’amiyah pada waktu haji. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa al-Fadhl bertanya kepada Rasulullah Shalallahu a’laihi wassalam, “Mengapa engkau palingkan muka anak pamanmu?” Beliau Shalallahu a’laihi wassalam menjawab, “Saya melihat seorang pemuda dan seorang pemudi, maka saya tidak merasa aman akan gangguan setan terhadap mereka.”
Dari ayat diatas dapat dilihat bahwa yang diperintahkan untuk menahan pandangan bukan saja laki-laki namun juga perempuan. Untuk itu, sudah seharusnya kita menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak seharusnya kita pandang.
Lalu apa hubungannya dengan pemajangan foto di dunia maya??
Jika dulu kasus menjaga pandangan hanya karena bertemu dan bertatap langsung, namun saat ini sudah lebih canggih lagi, tanpa bertemu dan bertatap pun, godaan menahan pandangan itu tetap ada. Ya! Bisa jadi dengan banyaknya bertebaran foto akhwat di dunia maya, itulah godaan terbesar. Buat para ikhwan, harus mampu menahan pandangan di saat berselancar di dunia maya, di saat-saat kesendirian berada di depan layar komputer ataupun laptop. Kondisikan hati terpaut dengan Allah saat-saat kesendirian, jangan sampai kita menikmati foto akhwat yang bertebaran di dunia maya. Buat para akhwat, yang memang merupakan godaan terbesar bagi para ikhwan, akankah kita terus menciptakan peluang untuk membuat para ikhwan ter’paksa’ memandangi foto-foto pribadi kita?
****
Kejadian demi kejadian yang kutemukan di dunia maya begitu banyak menyadarkanku akan pentingnya seorang akhwat menjaga dirinya untuk tidak mudah mengupload foto dirinya di dunia maya.
Beberapa hari belakangan ini, ketika sedang mencari desain kebaya wisuda untuk muslimah berjilbab di mesin pencari google, diri ini dipertemukan dengan sebuah blog yang bernama ’jilbab lovers’. Pecinta jilbab. Ya! Sesuai namanya, di blog itu berisi hampir semuanya adalah foto-foto muslimah berjilbab dengan berbagai pose. Di antara beberapa foto muslimah berjilbab itu, aku temukan 3 komentar yang mengomentari foto seorang gadis, aku akui gadis dalam foto itu sungguh cantik, memenuhi kriteria wanita cantik yang biasanya dikatakan sebagian besar orang. Beginilah kurang lebih komentar 3 orang laki-laki pada foto gadis itu dengan sedikit perubahan:
” Itu baru namanya gadis .. cantik nan islami.. sempuuuuurnaaaa… salam kenal..”
”Subhanallah ada juga makhluk Allah seperti ini ya..”
”Subhanallah..”
Jika kita lihat ke-3 komentar diatas, bisa dilihat bahwa komentarnya begitu islami dengan kata-kata Subhanallah namun juga menyiratkan bahwa sang komentator begitu menikmati kecantikan sang gadis di dalam foto. Hal ini menandakan bahwa siapapun yang melihat foto itu memang pada akhirnya akan menikmati kecantikan sang gadis berjilbab. Allahurobbi,, akankah kita -para akhwat- rela jika kecantikan diri kita dapat dengan bebas dinikmati oleh orang lain yang belum halal bagi kita bahkan belum kita kenal?
Mungkin akan ada sebagian dari kita -para akhwat- yang akan menepisnya: ”Aaahh,, itu kan foto close up. Kalo foto bareng-bareng ya gpp donk??”
Hmm.. ada satu lagi yang kutemukan di dunia maya mengenai foto muslimah berjilbab. Pernah suatu hari, ketika diri ini mencari gambar kartun akhwat untuk sebuah publikasi acara LDF (Lembaga Da’wah Fakultas) di mbah google, kutemukan foto muslimah berjilbab yang sudah diedit sedemikian rupa hingga menjadi sebuah gambar porno. Memang gambar itu tidak kutemukan langsung diawal-awal halaman pencarian google, tapi berada di halaman kesekian puluh dari hasil pencarian keyword yang aku masukkan. Terlihat foto wajah sang muslimah begitu kecil (kuduga dicrop dari sebuah foto) dan dibagian bawah wajah sang muslimah berjilbab diedit dengan dipasangkan foto/gambar sesuatu yang seharusnya tidak diperlihatkan. Naudzubillahimindzalik..
Bagaimana perasaan kita jika seandainya melihat foto diri kita sendiri yang sudah diedit menjadi gambar porno dan dinikmati oleh orang banyak di dunia maya? Atau bagaimana perasaan kita jika ada kerabat dekat yang melihat foto kita yang sudah diedit sedemikian rupa menjadi gambar porno?
Semoga saja hal ini tidak menimpa diri kita. Ya Rabb,, bantu kami –para akhwat- untuk menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil teladan dari kejadian di bawah ini…
Suatu ketika, diri ini menemukan blog (multiply, red) seorang ustadz. Dalam blog itu, terlihat foto sang ustadz bersama ketiga anaknya yang masih kecil, tanpa terlihat ada istrinya. Di bawah foto itu diberi keterangan:”mohon maaf tidak menampilkan foto istri saya..”
Dari situ aku ambil kesimpulan bahwa sang ustadz sepertinya memang tidak ingin menampilkan foto sang istri. Bisa jadi karena begitu besar cintanya terhadap sang istri, maka tak boleh ada yang menikmati kecantikan sang istri selain dirinya, begitu dijaga sekali kemuliaan istrinya. Ya Rabb,, semoga kami -para akhwat- bisa menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil hikmah dari kejadian di bawah ini…
Baru saja kemarin, di perkampungan multiply, MP, ada berita bahwa ada seorang ikhwan yang tiba-tiba minta ta’aruf dengan seorang akhwat padahal belum kenal sang akhwat dan hanya melihat foto sang akhwat di FB. Huufffhh.. ada-ada aja..
Jika diliat dari akar masalahnya mungkin berasal dari foto sang akhwat di FB, bukan begitu??
Jadi, apa yang akan kita –para akhwat- lakukan setelah ini??
****
Tulisan ini dipublish terutama ditujukan pada diri sendiri sebagai seorang akhwat yang masih harus terus belajar menjaga kemuliaan diri serta untuk saling mengingatkan para facebookers yang lain. Semoga kita bisa menjaga kemuliaan diri kita sebagai seorang akhwat ketika berada di dunia maya. Ketika kita -para akhwat- ingin mengupload foto pribadi atau bersama sahabat seperjuangan di dunia maya, tanyakan lagi pada hati kita: untuk apa foto itu dipublish di dunia maya, timbangkanlah masak-masak sebelum menguploadnya, lebih banyak manfaat atau mudharatnya. Tentunya bukan hanya masalah foto yang terpampang di dunia maya yang mengharuskan kita menjaga kemuliaan diri tapi juga ketika kita berinteraksi di dunia maya, entah melalui comment ataupun fasilitas chat yang bersifat lebih privacy.
”Kejahatan itu bukan hanya sekadar berasal dari niat seseorang untuk berbuat jahat tapi karena ada kesempatan. Waspadalah..Waspadalah..”
Semangat bermanfaat!
Jadikan dunia maya sebagai ladang amal kita
~*_ IjiNkan Ku Jemput Jodohku _*~
" Bidadari Dunia Mencari Bekal Untuk Akhirat
Fenomena Akhwat Facebook-ers
Suatu hari saat chatting YM, saat aku belum memiliki akun FB..
”Ada FB ga?”
”Ga ada. Adanya blog multiply. perempuanlangitbiru.multiply.c om..”
Tak berapa lama kemudian.
”Ada FB ga?”
”Ga ada. Adanya blog multiply. perempuanlangitbiru.multiply.c
Tak berapa lama kemudian.
Dalam Doa Ada Cinta Dan Rindu,Ku Titipkan Engkau PadaNya
Cinta adalah sebuah fitrah yang tiada terkira gejolaknya. Karena cinta kita bisa melakukan segalanya. Untuk cinta kita rela berkorban bahkan mengorbankan cinta itu sendiri demi tujuan yang lebih mulia. Artikel ini mengisahkan sepasang aktivis dakwah kampus yang saling mencinta namun mengikhlaskan cintanya pada orang yang dicintainya untuk Allah.
Seorang akhwat berproses dalam kemajuan dakwah yang pesat. Perlahan-lahan dirinya yang sederhana menjadi bunga yang merekah di ladang dakwah. Dia mengerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk berjuang di jalan-Nya. Seakan-akan dia selalu melihat surga di ujung sana, menantinya dengan
sepenuh senyuman cinta. Ia bergerak dengan suka cita sambil terus belajar mengeja ayat-ayat-Nya.
Perlahan-lahan dia mulai memasuki arena dakwah kampus yang sarat dengan ta'awun antara ikhwan-akhwat. Dia harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang dramatis ini. Yang awalnya ia hanya bekerja sendirian kini ada partner dakwah ikhwan yang menemani. Bersama dengan aktivis yang lain mereka bergerak melakukan perubahan-perubahan kecil demi terciptanya kampus yang rindu Ilahi. Pepatah petitih jawa mengatakn, "Trisno jalaran seko kulino." Maka singkatnya dalam hati kedua aktivis ini timbullah cinta, cinta kepada selain jenis yang merupakan fitrah tak terhingga.
Mereka saling mengetahui satu sama lain karena lingkungan tanpa sengaja menceritakan. Mereka mengenal satu sama lain karena Allah tanpa sadar menyatukan. Keduanya berada dalam lingkaran virus yang menelan banyak korban dari kalangan aktivis dakwah. That's VMJ or Virus merah Jambu.
Ikhwan juga telah berubah dari yang dulunya bisa menjaga pandangan kini mulai menatap penuh perhatian dari kejauhan. Yang awalnya tegas kini jadi lebih lembut dan penuh canda. Beruntung Allah masih menjaga separuh hati mereka sehingga mereka masih menjaga jarak satu dengan yang lainnya walau ekspresi dan segala isyarat menandakan pertautan tak tampak diantara keduanya. Ya... keduanya telah menaruh harap pada yang lainnya...
Akhwat bagaikan tersadar dari mimpi panjang... Ia sadar cinta ini terlarang. Cinta ini menimbulkan bersitan-bersitan aneh kala melakukan kerja-kerja dakwah hingga akhirnya merobohkan pondasi dakwah itu sendiri. Ia sadar kini harapannya telah tertumpu pada satu dosa yang terselubung, dosa niat berbuat bukan lagi karena ridunya pada surga. Kini ia melakukannya demi cinta pada selain-Nya. Ia ingin melepaskan, tapi entah kenapa sulit sekali melakukan... Selalu ada celah kecil yang membuat mereka tanpa sengaja bertemu dan bekerjasama lagi. Walau pintu-pintu hati telah dikunci rapat untuknya, tetapi selalu ada kunci lainnya yang membuka gerbang cinta itu lagi. Kunci itu adalah harapannya pada sang ikhwan untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. Entah kenapa muncul harapan itu. Padahal selama ini mereka tiada pernah berkomunikasi melainkan ketika ada agenda dakwah. Padahal mereka menjaga jarak dalam keseharian, tiada pernah melakukan tindakan maksiat fisik. Tapi akhirnya akhwat tersadar... mereka telah melakukan maksiat hati yang lebih parah akibatnya daripada maksiat fisik. Dan maksiat hati yang ia lakukan adalah menaruh harapan pada ikhwan itu sehingga seluruh pondasi amal bukan lagi karena Allah. Ya Ilahi rabbi... ampunilah hamba... rintihnya dalam keremangan malam...
Setiap malam akhwat berdoa agar dirinya terjauh dari itu semua. Isak tangis menemani malam-malamnya kala meminta. Ia merintih dalam bisu... Ia mengakui pada Yang Maha Mengetahui segala isi hati, bahwa ia memang sulit melepaskan ikhwan yang telah bersemayam di hatinya, tapi ia juga ingin membuangnya jauh-jauh dari segala harapnya. Ia menangis karena ia terlalu lemah untuk meminta sesuatu yang bertentangan dengan hatinya. Ia meminta dijauhkan dari ikhwan itu padahal ia tahu persis ia telah terlajur mencintai ikhwan itu dari relung hatinya. Ikhwan yang bertalenta itu telah menjadi bagian hatinya... Tapi ia tidak bisa meninggalkan ikhwan itu menetap di hatinya... Ia harus melepaskan ikhwan itu dari hatinya, demi cintanya pada Sang Khalik. Ia akan mengikhlaskan ikhwan itu kepada Allah... Jika mereka harus berpisah maka ia rela berpisah demi Allah, walau hati perih terasa meniggalkan jejak-jejak yang telah ternoda.
Tetapi ternyata sangatlah sulit melepaskan harapan yang telah ada, walau bukan karena-Nya. Berulangkali akhwat terjatuh dan tertatih dalam isak dan tangis. Meminta agar dijauhkan dari sesuatu yang ingin dimilikinya. Tapi karena ia takut pada Allah dan terlalu cinta pada-Nya, maka ia tak pernah berhenti meminta. Bahkan ia meminta... gantikan saja hatinya yang telah ternoda dengan hati yang lain, hati yang suci seputih kabut, hati milik para bidadari surga. Tapi apakah mungkin hadiah itu diberikan Allah pada-Nya? Sedang ia hanyalah seorang manusia yang bergelimang dosa tak tampak. Bersitan itu telah menimbulkan hatinya hitam sepekat arang. Masihkah ada pintu surga yang bisa kulalui, wahai Rabb??? Batin sang akhwat dalam hatinya...
Perlahan malam menggantikan siang dan mentari berganti rembulan. Telah berjuta kali hatinya meminta, lalu ia terjatuh dan merangkak dalam kegelapan. Harapannya timbul tenggelam karena sang ikhwan terus menatapnya dari balik hijab dan menunggunya mengucapkan kata yang sama. Tapi sang akhwat tiada merasa perlu mengatakannya karena cinta yang dia berikan kepada ikhwan itu telah ternoda oleh nafsu. Akhwat hanya berharap ada secercah cahaya yang memberinya kekuatan untuk bangkit. Bangkit dari harapan tak bertepi yang melahirkan fenomena kehidupan. Akhirnya Allah mengabulkan pintanya dalam cahaya remang misyqat bening di tembok surga...
Kini akhwat tahu bahwa dirinya tak lagi menjadi harapan bagi sang ikhwan... Alam menceritakan bahwa sang ikhwan telah ghadul bashar bahkan dari jarak ribuan kilometer. Bahwa sang ikhwan telah tegas seperti sedia kala ketika harus berhadapan dalam agenda dakwah. Bahwa sang ikhwan semakin khusyuk dalam munajat dan ikhtiyarnya mendekati Allah. Bahwa sang ikhwan telah menjadikan Allah sebagai tumpuannya dalam setiap sujud dan takbir. Bahwa sang ikhwan semakin karib dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan tadabburnya. Subhanallah...
Perlahan airmata akhwat menitik mendengar alam mengisahkan. Akhwat tahu ia sedih sekali mengetahui kini dirinya tiada lagi yang mencinta, tapi ia juga bahagia dirinya yang dhoif dan fana ini tak mengotori hati ikhwan yang khusyuk bermunajat pada Sang Ilahi Rabbi. Kini ia tahu bahwa mereka saling mengikhlaskan satu sama lainnya karena cinta mereka pada Allah. Mereka ada untuk Allah dan akan selamanya seperti itu. Kini hijab hijau yang terhampar diantara keduanya panjang terbentang dan tidak akan terbuka selama-lamanya kecuali takdir Allah mengatakan berbeda.
Akhwat itu tersenyum pada Allah dalam tangis malamnya. Akhwat itu menangis haru pada Allah dalam relung hatinya. Andai mereka tahu rasanya mengikhlaskan kekasih yang dicinta demi Allah, maka tiada lagi Virus Merah Jambu mengantarkan para aktivis dakwah lain ke panasnya bara neraka. Thanks a lot Allah... Engkau selamatkan hamba dari panasnya bara neraka. Semoga hamba layak menjadi bidadari surga-Mu... kata akhwat itu dalam hati. Akhwat itu lalu memberikan senyuman manis pada dunia dan ia terlelap di sajadah tuanya untuk selama-lamanya...
Untuk setiap aktivis dakwah...
Jagalah Allah di hatimu, maka Allah akan menjagamu selalu. Selamanya...
silahkan join ~*_ IjiNkan Ku Jemput Jodohku _*~
semoga bermanfaat
Seorang akhwat berproses dalam kemajuan dakwah yang pesat. Perlahan-lahan dirinya yang sederhana menjadi bunga yang merekah di ladang dakwah. Dia mengerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk berjuang di jalan-Nya. Seakan-akan dia selalu melihat surga di ujung sana, menantinya dengan
sepenuh senyuman cinta. Ia bergerak dengan suka cita sambil terus belajar mengeja ayat-ayat-Nya.
Perlahan-lahan dia mulai memasuki arena dakwah kampus yang sarat dengan ta'awun antara ikhwan-akhwat. Dia harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang dramatis ini. Yang awalnya ia hanya bekerja sendirian kini ada partner dakwah ikhwan yang menemani. Bersama dengan aktivis yang lain mereka bergerak melakukan perubahan-perubahan kecil demi terciptanya kampus yang rindu Ilahi. Pepatah petitih jawa mengatakn, "Trisno jalaran seko kulino." Maka singkatnya dalam hati kedua aktivis ini timbullah cinta, cinta kepada selain jenis yang merupakan fitrah tak terhingga.
Mereka saling mengetahui satu sama lain karena lingkungan tanpa sengaja menceritakan. Mereka mengenal satu sama lain karena Allah tanpa sadar menyatukan. Keduanya berada dalam lingkaran virus yang menelan banyak korban dari kalangan aktivis dakwah. That's VMJ or Virus merah Jambu.
Ikhwan juga telah berubah dari yang dulunya bisa menjaga pandangan kini mulai menatap penuh perhatian dari kejauhan. Yang awalnya tegas kini jadi lebih lembut dan penuh canda. Beruntung Allah masih menjaga separuh hati mereka sehingga mereka masih menjaga jarak satu dengan yang lainnya walau ekspresi dan segala isyarat menandakan pertautan tak tampak diantara keduanya. Ya... keduanya telah menaruh harap pada yang lainnya...
Akhwat bagaikan tersadar dari mimpi panjang... Ia sadar cinta ini terlarang. Cinta ini menimbulkan bersitan-bersitan aneh kala melakukan kerja-kerja dakwah hingga akhirnya merobohkan pondasi dakwah itu sendiri. Ia sadar kini harapannya telah tertumpu pada satu dosa yang terselubung, dosa niat berbuat bukan lagi karena ridunya pada surga. Kini ia melakukannya demi cinta pada selain-Nya. Ia ingin melepaskan, tapi entah kenapa sulit sekali melakukan... Selalu ada celah kecil yang membuat mereka tanpa sengaja bertemu dan bekerjasama lagi. Walau pintu-pintu hati telah dikunci rapat untuknya, tetapi selalu ada kunci lainnya yang membuka gerbang cinta itu lagi. Kunci itu adalah harapannya pada sang ikhwan untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. Entah kenapa muncul harapan itu. Padahal selama ini mereka tiada pernah berkomunikasi melainkan ketika ada agenda dakwah. Padahal mereka menjaga jarak dalam keseharian, tiada pernah melakukan tindakan maksiat fisik. Tapi akhirnya akhwat tersadar... mereka telah melakukan maksiat hati yang lebih parah akibatnya daripada maksiat fisik. Dan maksiat hati yang ia lakukan adalah menaruh harapan pada ikhwan itu sehingga seluruh pondasi amal bukan lagi karena Allah. Ya Ilahi rabbi... ampunilah hamba... rintihnya dalam keremangan malam...
Setiap malam akhwat berdoa agar dirinya terjauh dari itu semua. Isak tangis menemani malam-malamnya kala meminta. Ia merintih dalam bisu... Ia mengakui pada Yang Maha Mengetahui segala isi hati, bahwa ia memang sulit melepaskan ikhwan yang telah bersemayam di hatinya, tapi ia juga ingin membuangnya jauh-jauh dari segala harapnya. Ia menangis karena ia terlalu lemah untuk meminta sesuatu yang bertentangan dengan hatinya. Ia meminta dijauhkan dari ikhwan itu padahal ia tahu persis ia telah terlajur mencintai ikhwan itu dari relung hatinya. Ikhwan yang bertalenta itu telah menjadi bagian hatinya... Tapi ia tidak bisa meninggalkan ikhwan itu menetap di hatinya... Ia harus melepaskan ikhwan itu dari hatinya, demi cintanya pada Sang Khalik. Ia akan mengikhlaskan ikhwan itu kepada Allah... Jika mereka harus berpisah maka ia rela berpisah demi Allah, walau hati perih terasa meniggalkan jejak-jejak yang telah ternoda.
Tetapi ternyata sangatlah sulit melepaskan harapan yang telah ada, walau bukan karena-Nya. Berulangkali akhwat terjatuh dan tertatih dalam isak dan tangis. Meminta agar dijauhkan dari sesuatu yang ingin dimilikinya. Tapi karena ia takut pada Allah dan terlalu cinta pada-Nya, maka ia tak pernah berhenti meminta. Bahkan ia meminta... gantikan saja hatinya yang telah ternoda dengan hati yang lain, hati yang suci seputih kabut, hati milik para bidadari surga. Tapi apakah mungkin hadiah itu diberikan Allah pada-Nya? Sedang ia hanyalah seorang manusia yang bergelimang dosa tak tampak. Bersitan itu telah menimbulkan hatinya hitam sepekat arang. Masihkah ada pintu surga yang bisa kulalui, wahai Rabb??? Batin sang akhwat dalam hatinya...
Perlahan malam menggantikan siang dan mentari berganti rembulan. Telah berjuta kali hatinya meminta, lalu ia terjatuh dan merangkak dalam kegelapan. Harapannya timbul tenggelam karena sang ikhwan terus menatapnya dari balik hijab dan menunggunya mengucapkan kata yang sama. Tapi sang akhwat tiada merasa perlu mengatakannya karena cinta yang dia berikan kepada ikhwan itu telah ternoda oleh nafsu. Akhwat hanya berharap ada secercah cahaya yang memberinya kekuatan untuk bangkit. Bangkit dari harapan tak bertepi yang melahirkan fenomena kehidupan. Akhirnya Allah mengabulkan pintanya dalam cahaya remang misyqat bening di tembok surga...
Kini akhwat tahu bahwa dirinya tak lagi menjadi harapan bagi sang ikhwan... Alam menceritakan bahwa sang ikhwan telah ghadul bashar bahkan dari jarak ribuan kilometer. Bahwa sang ikhwan telah tegas seperti sedia kala ketika harus berhadapan dalam agenda dakwah. Bahwa sang ikhwan semakin khusyuk dalam munajat dan ikhtiyarnya mendekati Allah. Bahwa sang ikhwan telah menjadikan Allah sebagai tumpuannya dalam setiap sujud dan takbir. Bahwa sang ikhwan semakin karib dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan tadabburnya. Subhanallah...
Perlahan airmata akhwat menitik mendengar alam mengisahkan. Akhwat tahu ia sedih sekali mengetahui kini dirinya tiada lagi yang mencinta, tapi ia juga bahagia dirinya yang dhoif dan fana ini tak mengotori hati ikhwan yang khusyuk bermunajat pada Sang Ilahi Rabbi. Kini ia tahu bahwa mereka saling mengikhlaskan satu sama lainnya karena cinta mereka pada Allah. Mereka ada untuk Allah dan akan selamanya seperti itu. Kini hijab hijau yang terhampar diantara keduanya panjang terbentang dan tidak akan terbuka selama-lamanya kecuali takdir Allah mengatakan berbeda.
Akhwat itu tersenyum pada Allah dalam tangis malamnya. Akhwat itu menangis haru pada Allah dalam relung hatinya. Andai mereka tahu rasanya mengikhlaskan kekasih yang dicinta demi Allah, maka tiada lagi Virus Merah Jambu mengantarkan para aktivis dakwah lain ke panasnya bara neraka. Thanks a lot Allah... Engkau selamatkan hamba dari panasnya bara neraka. Semoga hamba layak menjadi bidadari surga-Mu... kata akhwat itu dalam hati. Akhwat itu lalu memberikan senyuman manis pada dunia dan ia terlelap di sajadah tuanya untuk selama-lamanya...
Untuk setiap aktivis dakwah...
Jagalah Allah di hatimu, maka Allah akan menjagamu selalu. Selamanya...
silahkan join ~*_ IjiNkan Ku Jemput Jodohku _*~
semoga bermanfaat
Dalam Doa Ada Cinta Dan Rindu,Ku Titipkan Engkau PadaNya
Cinta adalah sebuah fitrah yang tiada terkira gejolaknya. Karena cinta kita bisa melakukan segalanya. Untuk cinta kita rela berkorban bahkan mengorbankan cinta itu sendiri demi tujuan yang lebih mulia. Artikel ini mengisahkan sepasang aktivis dakwah kampus yang saling mencinta namun mengikhlaskan cintanya pada orang yang dicintainya untuk Allah.
Langganan:
Postingan (Atom)
Hukum “Pedekate” dengan Facebook dan Alat Komunikasi / sosmed Lainnya
Assalamualaikum wr.wb. Berikut ini adalah salah satu hasil bahtsul masail diniyyah atau pembahasan masalah keagamaan oleh Forum Musyawarah P...
-
Seringkali kita dijebak dengan pertanyaan yang dapat mengguncang tauhid, semisal: “Allah bersifat Maha Kuasa (Qadiran, Muridan). Pertaannya...
-
Syaikh Ibnu Yamun mengisyaratkan hal-hal yang utama untuk berbulan madu, dengan ucapannya: وفضلن غرة الشهر فقد # فضل الايام قل يوم ال...
-
Pada suatu malam Budi, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya p...