Sabtu, 16 November 2013

NABI KHIDIR DAN NABI ILYAS AS. DUA NABI YANG HIDUP KEKAL

Dalam kitab al-Asrar Rabbaniyyah wa al-Fuyudhat ar-Rahmaniyyah karya Syaikh Ahmad Shawi al-Maliki halaman 5 diterangkan perihal Nabi Khidir dan Nabi Ilyas. Telah berkata guru dari guru-guru kami, Sayyid Mushtafa al-Bakri, telah berkata al-‘Ala-i dalam kitab tafsirnya bahwa:

“Sesungguhnya Nabi Khidir dan Nabi Ilyas As. hidup kekal sampai hari kiamat. Nabi Khidir As. berkeliling di sekitar lautan sambil memberi petunjuk kepada orang-orang yang tersesat di lautan.

Sedangkan, Nabi Ilyas berkeliling di sekitar gunung-gunung sambil memberi petunjuk kepada orang-orang yang tersesat di gunung-gunung. Inilah kebiasaan mereka di waktu siang hari. Sedangkan di waktu malam hari mereka berkumpul di bukit Ya’juj wa Ma’juj (يأجوج و مأجوج) sambil mereka menjaganya.

Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra. bahwa Nabi Khidir dan Nabi Ilyas As. berjumpa pada tiap-tiap tahun di Mina (Saudi Arabia). Mereka saling mencukur rambutnya secara bergantian. Kemudian mereka berpisah dengan mengucapkan kalimat:

بسم الله ما شاء الله لا يسوق الخير الا الله
بسم الله ما شاء الله لا يصرف السو ء الا الله
بسم الله ما شاء الله ما كان من نعمة فمن الله
بسم الله ما شاء الله لا حول و لا قوة الا بالله

Maka barangsiapa mengucapkan kalimat-kalimat ini pada waktu pagi dan sore hari, maka ia akan aman dari tenggelam, kebakaran, pencurian, setan, sultan, ular dan kalajengking.

Dan telah dikeluarkan oleh Ibnu ‘Asakir bahwa sesungguhnya Nabi Khidir dan Nabi Ilyas As. itu berpuasa Ramadhan di Baitul Maqdis (Palestina) dan mereka melakukan ibadah haji pada tiap-tiap tahun. Mereka minum air zamzam dengan sekali tegukan, yang mencukupkan mereka seperti minuman dari Kabil.

Sebagian ulama menceritakan bahwa sesungguhnya Nabi Khidir itu putera Nabi Adam As. yang diciptakan dari tulang iganya. Menurut segelintir kecil ulama lagi beliau putera Halqiya. Ada yang mengatakan putera Kabil bin Adam. Adapula yang mengatakan beliau itu cucunya Nabi Harun As., yaitu putera bibinya Iskandar Dzul Qarnain. Dan Perdana Menterinya benar-benar aneh mengatakan bahwa Nabi Khidir itu dari golongan malaikat.

Sedangkan, menurut pendapat ulama yang paling shahih adalah bahwa Khidir itu adalah seorang Nabi. Menurut ulama jumhur beliau itu masih hidup dan beliau tidak akan pernah meninggal terkecuali pada hari kiamat, apabila al-Quran telah diangkat dan Dajjal telah membunuhnya. Kemudian Allah menghidupkannya kembali. Sesungguhnya, beliau itu masa hidupnya panjang sekali, karena beliau meminum air kehidupan.


(Diterjemahkan oleh: KH. Thobary Syadzily)

Tidak ada komentar:

Hukum “Pedekate” dengan Facebook dan Alat Komunikasi / sosmed Lainnya

Assalamualaikum wr.wb. Berikut ini adalah salah satu hasil bahtsul masail diniyyah atau pembahasan masalah keagamaan oleh Forum Musyawarah P...