Senin, 18 November 2013

KETABAHAN SEORANG LELAKI BUJANGAN.

Ayahku telah pergi tahun 2000 silam karena sakit kini hanya.aku dan ibuku hidup berdua.
Tapi cobaan itu datang saat ibuku yg sehat segar tiba2 jatuh pingsan habis makan kiriman tetangga urap2.

Setelah kami bawa ke rumah sakit ibuku pun harus di bawa pulang karen keterbatasan biaya,dan yang lebih menyedihkan ibuku tidak bisa berbuat apa2 hingga saat ini,beliu hanya tertidur lemah di atas tempat tidur sedih dan hanya bisa pasrah ...oh yaa aku punya.saudara satu adik dan satu kakak,tapi Kakak ku meninggal saat kami masih kecil2 selang beberapa bulan adiku pun menyusul kakak ku pulang ke pangkuan yang maha esa.

Sedih dan putus asa itu yang aku rasakan dulu..tapi setiap aku bersedih dan ku lihat wajah ibuku pasti air mata ini mengalir deras apa lagi saat melihat Wajah ibuku yang hanya bisa berharap padaku..aku harus bangkit aku harus bisa menjalani hidup ini..

Kini hampir 8 tahun aku berdua dengan ibuku...ibu yang melahirkan ku..ibu yang hanya bisa tersenyum saat aku pulang dari kerja.walaupun pekerjaanku hanya di bengkel dengan gaji 20 ribu.tapi aku bersyukur aku masih bisa merawat ibu dengan tangan ku sendiri.

Banyak yg tanya kenapa saya tidak menikah,jujur saya takut ...takut perhatianku pada istriku berkurang takut waktuku habis untuk merawat ibuku...dan mana ada wanita yang mau menerima kami ,yang hidup di bawah garis kemiskinan .

Saya hanya berdoa semoga Allah memberi kesehatan lahir dan batin padaku agar aku mampu dan terus merawat ibuku..memandikan,menyuapi serta mengganti popok nya serta membantu semua kebutuhan beliu.

Aku hanya bisa bersyukur dan bersyukur karena masih ada ibu ku yang menemaniku setiap hari,melihat sambil terseyum saat melihat ku pulang dari kerja itu adalah kebahagiaan yang sangat aku syukuri.karena hanya beliu harta yang paling berharga dalam hidupku.


Nib : Dengan sabar dan setia pemuda umur 33th ini (NURYATIM) merawat sendiri seorang ibu yang menderita sakit strock dengan kondisi mati separuh semenjak tahun 2005 hanya berbaring di tempat tidur,
Ibu Mariatun di tinggal suami semenjak tahun 2000 yang dulu hanya bekerja tukang becak yang berpenghasilan sangat minim,

Tapi begitu hebatnya dia menerima keadaan yang sangat memprihatikan ini.

Saat admin bertandang kerumah nya ...rumahnya yg sempit dan dekat banget dengan jurang sungai..
Semoga kisah mas nur ini bisa membuat kita lebih bersyukur dan menerima apa yg kita dapat.

Tidak ada komentar:

Hukum “Pedekate” dengan Facebook dan Alat Komunikasi / sosmed Lainnya

Assalamualaikum wr.wb. Berikut ini adalah salah satu hasil bahtsul masail diniyyah atau pembahasan masalah keagamaan oleh Forum Musyawarah P...