Luka yang paling sulit untuk sembuh adalah luka di hati apabila dikhianati oleh insan yang bersumpah setia sehidup semati.
Oleh karena itu jangan mempermainkan sekeping hati.
Jangan mudah bermain kata tanpa mewujudkannya.
Jangan mudah berjanji apabila tak bersedia menepati.
Jangan mudah bersumpah apabila hanya sebagai pemanis bibir belaka.
Jangan mudah percaya dengan janji sebelum diikat dalam jalinan pernikahan yang suci.
Karena terkadang hati begitu rapuh saat cinta merengkuh, maka jangan membina harapan, jangan membuat setiap insan menaruh impian dan jangan meruntuhkannnya dengan rayuan yang tak berujung kenyataan.
Apabila tak mampu membantu memperbaiki diri, meningkatkan iman dan amal kebajikan seseorang, janganlah mempersulitnya dengan berbagai godaan.
Mari jaga hati, jaga lisan dan jaga perbuatan agar tak mudah menorehkan luka pada sekeping hati, karena terlalu sayang apabila dinodai... terlalu berarti apabila dilukai... maka miliki sekeping hati yang takut pada Illahi.
Aamiin Ya Rabbal'alamiin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hukum “Pedekate” dengan Facebook dan Alat Komunikasi / sosmed Lainnya
Assalamualaikum wr.wb. Berikut ini adalah salah satu hasil bahtsul masail diniyyah atau pembahasan masalah keagamaan oleh Forum Musyawarah P...
-
Seringkali kita dijebak dengan pertanyaan yang dapat mengguncang tauhid, semisal: “Allah bersifat Maha Kuasa (Qadiran, Muridan). Pertaannya...
-
Syaikh Ibnu Yamun mengisyaratkan hal-hal yang utama untuk berbulan madu, dengan ucapannya: وفضلن غرة الشهر فقد # فضل الايام قل يوم ال...
-
Pada suatu malam Budi, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya p...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar